Gunadarma BAAK News

Selasa, 08 Mei 2012

SEMIOTIKA

    Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda. Semiotika berasal dari kata Yunani: semeion, yang berarti tanda. Tanda-tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif. Ia mampu menggantikan sesuatu yang lain yang dapat dipikirkan atau dibayangkan. Cabang ilmu ini semula berkembang dalam bidang bahasa, kemudian berkembang pula dalam bidang seni rupa dan desain komunikasi visual. Sementara itu, Charles Sanders Pierce, menandaskan bahwa kita hanya dapat berpikir dengan medium tanda. Manusia hanya dapat berkomunikasi lewat sarana tanda.

    Tanda dalam kehidupan manusia bisa tanda gerak atau isyarat. Lambaian tangan yang bisa diartikan memanggil atau anggukan kepala dapat diterjemahkan setuju. Tanda bunyi, seperti tiupan peluit, terompet, genderang, suara manusia, dering telpon. Tanda tulisan, di antaranya huruf dan angka. Bisa juga tanda gambar berbentuk rambu lalulintas, dan masih banyak ragamnya (Noth, 1995:44).

Menurut Pierce, seorang filsuf Jerman, ditinjau dari relasinya, maka tanda dibedakan atas 3 jenis:
1. Icon
    Icon adalah tanda yang mirip dengan objek yang diwakilinya.
 
   Contoh: Peta dan Wilayah Geografisnya, foto dengan obyeknya (foto peristiwa,foto wajah,dsb), lukisan dengan gagasannya (lukisan alam)

    Icon menggambarkan objek-objek yang tidak dapat dihadirkan. Ikon merupakan tanda yang bisa menggambarkan ciri utama sesuatu meskipun objek tersebut tidak hadir. Ikon merupakan representasi dari suatu benda fisik yang mempunyai sifat menyerupai.

    Ikon dapat pula dikatakan, tanda yang memiliki ciri-ciri sama dengan apa yang dimaksudkan. Misalnya, foto Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat adalah ikon dari Pak Sultan. Peta Yogyakarta adalah ikon dari wilayah Yogyakarta yang digambarkan dalam peta tersebut. Cap jempol Pak Sultan adalah ikon dari ibu jari Pak Sultan.

Contoh Gambar Icon :














2. Indeks
    Suatu tanda yang sifatnya tergantung dari adanya suatu denotasi, atau mempunyai kaitan kausal dengan apa yang diwakilinya. Indeks merupakan tanda yang memiliki hubungan sebab akibat dengan apa yang diwakilinya. Indeks adalah tanda yang hadir secara asosiatif akibat terdapatnya hubungan ciri acuan yang sifatnya tetap.

    Contoh: Kata ‘rokok’ memiliki indeks ‘asap’. Ada asap pasti ada api, kata 'Api' memiliki indeks 'asap', 'Orang yang lewat' memiliki indeks 'Jejak Kaki'. Tanda tangan (signature) adalah indeks dari keberadaan seseorang yang menorehkan tanda tangan itu.

Contoh Gambar Indeks :
















3. Simbol
    Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia: “simbol atau lambang adalah semacam tanda, lukisan, perkataan, lencana dan sebagainya yang menyatakan sesuatu hal atau mengandung maksud tertentu”. Misalnya warna putih melambangkan kesucian, lambang padi lambang kemakmuran, dan kopiah merupakan salah satu tanda pengenal bagi warga negara RI.

    Biasanya simbol terjadi berdasarkan metonimi (metonimy), yaitu nama untuk benda lain yang berasosiasi atau yang menjadi atributnya. Misalnya: si kaca mata untuk seseorang yang berkacamata. Si jangkung  untuk orang yang tinggi kurus.

    Simbol juga terjadi karena metafora (metaphor), yaitu pemakaian kata atau ungkapan lain untuk objek atau konsep lain berdasarkan kias atau persamaan. Misalnya: kaki gunung, kaki meja disebut berdasarkan kias pada kaki manusia. Batu pun bisa berteriak berdasarkan kias teriak manusia.

Simbol dapat dibedakan berdasarkan:
1) Simbol-simbol universal, berkaitan dengan simbol-simbol umum, misalnya tidur sebagai lambang kematian.
2) Simbol kultural, yang dilatarbelakangi oleh suatu kebudayaan tertentu, misalnya keris dalam kebudayaan Jawa.
3) Simbol individual yang biasanya dapat ditafsirkan dalam konteks keseluruhan karya seorang pengarang.

Menurut Arthur Asa Berger, simbol diklasifikasikan berdasarkan:
- Konvensional
  Simbol konvensional adalah kata-kata yang berdiri atau ada untuk menggantikan sesuatu.
- Aksidental
  Simbol aksidental sifatnya lebih personal, sebagai contoh orang yang baru jatuh cinta di Surabaya, maka bagi dia surabaya adalah simbol cinta.
- Universal
  Simbol universal adalah sesuatu yang berakar dari pengalaman semua orang dan orang memahami sebuah simbol karena mempunyai pengalaman yang sama.

Contoh Gambar Simbol :

Sushi = Jepang 













Wayang = Jawa \













Lingkaran + tanda plus = wanita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar